Harry Syafutera (13709251056)
PM C
Pascasarjana UNY Pendidikan Matematika
Sejarah
Perkembangan Aliran Filsafat Ilmu
Filsafat dan Ilmu
adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial maupun historis.
Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat, sebaliknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Perkembangan ilmu pengetahuan
dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh aliran-aliran pemikiran
filsafat barat. Filsafat ilmu sebagai disiplin yang mandiri baru hadir pada
tahun 1920-an; dimana sebelumnya pemikiran kefilsafatan tentang ilmu dapat
dikatakan lebih merupakan produk sampingan pengembangan epistimologi.
Sejarah perkembangan filsafat berkembang atas dasar pemikiran
kefilsafatan yang telah dibangun sejak abad ke-6 SM. Tokoh
penting pada masa itu adalah Herakleitos (± 500 SM) dan Parmenides (515 – 440
SM), “Ada” dalam filsafat menurut Herakleitos mengemukakan bahwa segala sesuatu
itu mengalir (panta rhei), hal ini berarti bahwa segala sesuatu itu
berubah secara terus menerus, sedangkan Parmenides menyatakan bahwa “ada”
adalah segala sesuatu itu justru sebagai sesuatu yang tetap (tidak berubah).
Yang tetap adalah kita sebagai ciptaan Tuhan, yang tak bisa dibantah lagi.
Sedangkan yang berubah adalah keadaan kita sendiri, baik dari dulu sampai
sekarang yang dapat berubah sesuai dengan waktu. Yang tetap itulah yang
diidealkan dalam pemikiran yang dibawa oleh Permenides sehingga muncul
aliranidealisme yang selanjutnya diikuti oleh filsuf lain seperti Plato,
Rene Descartes (yang menganut aliran Rasionalisme, sebagai anak turunan
dari Idealisme), dan kebenaran pada pemikiran – pemikiran pada bagian ini
adalah korehensi, identitasianisme, konsisten, dan analitik a priori.
Sedangkan Pada Kubu “Ada” adalah berubah (heraclitos) yang
dibangun mulai dengan aliran realisme di ikuti dan disetujui oleh Aristoteles,
David Hiue (Empirisme), kebenaran pada pemikiran ini adalah koresponden atau
sintetik a posteriori (baru bisa berpikir setelah melihat). Semenjak
kemunculan Immanuel Kant pada abad ke 16 yang menyatakan bahwa filsafat
merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup
pengetahuan manusia secara tepat; maka semenjak itu pula refleksi filsafat
mengenai pengetahuan manusia menjadi menarik perhatian.
Namun selanjutnya muncullah pangkal dari persoalan hidup, sumber dari
segala sebab yaitu Agus Compte (aliran Positivisme), Agus Compte mempunyai
pemikiran atau thesis bahwa kehidupan itu dibagi menjadi 3 bagian besar dimensi
yaitu Religius, Tradisional,
Dan Maju Sedangan pemikiran
yang diharapkan dan di cita – citakan kehidupan itu dibagi menjadi 4
dimensi Material, Formal, Normative, Dan Spiritual. Disinilah
Nampak sebuah tantangan karena Compte meletakkan dimensi agama di dimensi
paling bawah sedangkan pada tesis yang dicita – citakan dimensi agama itu
dipaling atas yaitu dimensi Spiritual.
Perkembangan
selanjutnya adalah semua pemikiran tentang dimensi kehidupan dalam perkembangan
pemikiran dunia dan perkembangan zaman dikuasai oleh kekuasan ini saat ini
dibagi menjadi 7 dimensi yaitu Archaik, Tribal, Tradisional, Feodal,
Modernisasi, Post Modern, dan paling puncak yaitu Power
Now. Dalam hal ini agama atau spiritual diletak pada tiga dimensi terbawah
yaitu Archaic, Tribal, dan Tradisional.
Dimensi Modernisasi ini adalah dimensi yang dibawa oleh Immanuel Kant
di abad 16. Dan mulai memasuki Liberalisme. Post
Modern dan Power Now ini adalah kehidupan yang kontemporer.
Orang – orang yang menganut kuat aliran Power Now dalam pikiran
mereka bahwa semua orang di dunia ini memiliki pikiran yang universal dapat
dikendalikan sesuai keinginan mereka sendiri.
Pada masa sekarang
pemikiran ilmu pengetahuan lebih didominasi oleh karakteristik logosentris.
Babak dimulainya tanggapan-tanggapan terhadap relativitas, mekanika kuantum dan
perubahan mendalam lainnya dalam ilmu-ilmu kealaman. Perkembangan ilmu
pengetahuan saat ini ditandai dengan munculnya berbagai aliran filsafat, yang
kebanyakan dari aliran-aliran itu merupakan kelanjutan dari aliran pada abad
sebelumnya. Diantaranya: Neo-thomisme, Neo-kantianisme, Neo-hegelianisme,
Neo-Marxisme, Neo-Positivisme dan sebagainya. Dan ada juga aliran yang baru
dengan corak yang sama sekali berbeda dengan aliran sebelumnya, diantaranya:
Analitisme, Eksistensialisme, Strukturalisme, Pragmatisme dan Postmodernisme.